tag:blogger.com,1999:blog-47044074686700754312024-02-07T18:20:23.468+07:00CertigCerita Tiga ParagrafAnessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-5256810369675765162014-11-18T23:02:00.005+07:002014-11-18T23:02:43.332+07:00Haru Biru Batu yang Bisu
Penantian Persib Bandung
menjadi juara memang sangat panjang. Sama halnya dengan perjalanan bobotoh dari
Bandung menuju Palembang. Penuh luka membentang.
“Bismillahirrahmaannirrahiim,”
ucap Gugum Rachmat berdoa dalam hati. Setelah memantapkan hati, ia lalu
bergegas menuju Gasibu, tempat berkumpul dengan anggota Viking (organisasi
suporter Persib) lainnya. Uang sebesar Rp250 ribu Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-12476752067788662802013-02-11T02:04:00.000+07:002013-02-11T14:11:52.843+07:00Arwah Bidan Rumah Sakit
Sebut saja Bunda, nama seorang ibu yang ingin melahirkan di salah satu rumah sakit (RS) di Depok. Kebetulan ibu ini adalah seorang bidan. Dan kebetulan juga ia bidan RS ini.
Usianya terbilang muda untuk ukuran ibu beranak satu. Anak pertamanya masih berusia dua setengah tahun. Dan di RS, Bunda memiliki catatan yang baik. Ia pun disegani karyawan lain, baik rekan bidan, dokter, perawat, Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-87074582541343683012012-10-08T11:54:00.001+07:002012-10-08T11:54:32.050+07:00Kecelakaan
Cerita Tiga Paragraf
"Woooyy majuu!!" bentak Arga ke arah kerumunan orang yang membuat laju kendaraannya terhambat. Entah kenapa, tidak biasanya jalanan ini macet. Setelah perlahan maju, sampailah Arga di kerumunan orang yang berhenti sembarangan. Tidak peduli bahwa kendaraan mereka diparkir seenaknya. Sepertinya ada kecelakaan.
Maut Tak Diundang
Setidaknya begitulah dugaan kuat yang Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-52209373671467020202012-08-18T11:28:00.001+07:002012-08-18T11:33:45.723+07:00Bendera dan Lebaran
Cerita Tiga Paragraf
Hanya Indah Saat Berkibar??
"Pas..hampir aja," keluh si pedagang bendera di siang hari yang nampak seperti sore jelang magrib karena hujan turun begitu lebatnya. Dagangannya, bendera merah putih dan umbul-umbul berbagai warna, lepek semua, tanpa sisa. Lalu, apa yang dimaksud si pedagang dengan hampir saja? Sejumlah sembako dan kue-kue Lebaran yang diperolehnya dari Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-19319058635536331662012-08-13T11:24:00.000+07:002012-08-13T11:24:24.350+07:00Perempuan dan Bayi
Cerita Tiga Paragraf
Aku langsung injak rem, mobil pun seketika berhenti. Perhatianku teralih ke seorang ibu yang jatuh, tak jauh dari Nissan March tungganganku. Tak pikir panjang, aku keluar, lalu menghampiri ibu yang tampak berusia sekitar setengah abad. Makin miris, ibu tua itu menggendong seorang bayi. Tangis pun tak kuasa dibendung si bayi, sementara sang ibu berusaha menenangkannya Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-1815394372492739942012-05-15T02:43:00.000+07:002012-08-17T20:01:28.152+07:00Bertahan Hidup
Cerita Tiga Paragraf
"Bang, kenapa memilih jadi pembunuh bayaran? Kenapa harus jadi pembunuh? Banyak cara mencari sesuap nasi, Bang," tanya seorang adik kepada abangnya yang hendak pamit untuk 'bekerja'. Sambil berpamitan, sang Abang memberikan sejumlah uang yang dikeluhkan adiknya kepada Tuhan. Si Abang, tidak sepertinya adiknya yang beristri dan beranak tiga. Ia merasa sudah puas mampu Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-51007691261169713402012-03-03T16:21:00.000+07:002012-03-03T16:21:58.474+07:00Hanya BayanganCerita Tiga Pargraf
"Tuhan, masih hidupkah, kau?" demikian Jono menyelipkan 'doanya'. Entah siapa yang ia tanya, siapa yang ia sapa, siapa yang ia pinta.Ia tampak kecewa lantaran usahanya tak kunjung berbuah.
Jono seorang yang taat. Ia pun percaya dan berfilosofi bahwa doa plus usaha itu ramuan manjur nan jitu. Ia pun lantas berdoa dan berusaha semampunya. Sambil menunggu hasil, ia pun Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-5137212782036475372012-01-14T03:14:00.000+07:002012-01-14T03:14:37.032+07:00Benar Salah Cerita Tiga Paragraf
Setelah Pak Rasyid, dosen Sejarah Kesusastraan Indonesia, menerangkan panjang lebar, ia lalu melontarkan pertanyaan pada kelasku. "Kalian tahu kan, penulis roman Azab dan Sengsara?" tanya dosenku itu sambil tersenyum.
Tak asing. Roman ini sepertinya pernah kubaca sinopsisnya sepintas. Dalam hati kuberpikir roman ini dibuat jauh sebelum 1945. Sambil memegang kepala Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-38975482316904385392012-01-10T02:34:00.000+07:002012-01-10T02:34:34.164+07:00Pesta Natal ItuCerita Tiga Paragraf
"Tadi dari mana, Mah?" tanya Chrisna ke ibunya. "Natalan. Kamu ke mana? kok, ga ikut? malah pergi sama dia," balas dan keluh ibunya. Sempat bingung, Chrisna dengan lagak tenang menjawab, Tadi jenguk teman, nah pulangnya bareng Fatma"
Kamu tahu? Tadi banyak yang cari kamu, tapi Ibu bilang kerja sampai malam. Eh, ternyata malah pergi senang-senang sama anak Haji itu," ujar Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-69334907153901497092012-01-05T04:01:00.000+07:002019-09-21T01:42:06.174+07:00Aku Ingin
Cerita Tiga Paragraf
"Mari kita 'toast' minuman untuk merayakan hari penting ini. Semoga apa yang sudah baik di 2011, semakin baik di 2012. Dan, apa yang buruk, tidak akan ada lagi. Bagaimana kalau tiap orang mengucapkan harapan, doa, atau mimpi yang ingin digapai di 2012? Biar kita saling tahu dan bantu cita-cita kita," ucap Rendy jelang Tahun Baru di sebuah kafe bilangan Bogor.
Sembilan Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-34738229099954843142012-01-05T02:34:00.000+07:002019-09-21T07:55:04.543+07:00Kosong
Cerita Tiga Paragraf
"Silakan Bapak dan Ibu memindahkan barang-barang penting yang bisa dibawa. Seperti yang sudah kami peringatkan, tanah ini milik pemerintah dan dilarang keras mendirikan bangunan apapun," ujar seorang petugas berseragam cokelat. Meski diancam dengan buldozer, para pedagang yang membangun toko kecil di lahan kontroversi itu tak segera pergi dari sana.
Dengan membentuk Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-72667375019879151352011-12-28T13:53:00.000+07:002011-12-28T13:53:13.417+07:00Bingung Harus ApaCerita Tiga Paragraf
Setelah menyusuri jalan yang ia lalui, akhirnya Doni menyerah. Tidak hanya uang, tetapi ATM, kartu kredit, dan dokumen penting lainnya lenyap bersama tas yang jatuh dari motornya itu. Doni menyesal tidak sadar bahwa tasnya yang disangkutkan di motor telah jatuh di jalan. Mungkin, bukan uang atau kartu yang membuatnya terpukul, tapi file penting--nasib seribu karyawan Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-24369583638712422912011-12-24T04:24:00.000+07:002011-12-24T04:24:01.510+07:00FotoCerita Tiga Paragraf
"Bisa nyetir gak sih!!" Bentak seorang pengendara motor yang tersenggol mobil di sampingnya. Keadaan malam itu macet parah disertai gerimis. Baru pulang lembur, Anto, si pengendara motor, berusaha meredam emosinya setelah sadar bahwa yang dibentaknya ternyata seorang wanita tua, mungkin juga seorang ibu. Ia lalu kembali mengenakan helmnya. Setelah berdiam sejenak, ibu itu Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-86011445707242911482011-12-24T03:40:00.000+07:002011-12-24T03:41:13.898+07:00Dengan Seragam SMA
Harapan Bangsa
Cerita Tiga Paragraf
"Sip, sudah rapi," ujar Dino, seorang anak berusia 16 tahun yang tinggal bersama gelandangan lain. Dino asyik bercermin sambil menata pakaiannya, seragam SMA. Dengan baju putih, celana abu-abu, sepatu hitam, dan tas gemblok kuning, anak berkulit sawo matang itu pun hendak keluar dari rumah tripleknya.
Bergabung dengan anak sekolah lain, Dino berdiri di Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-25053484747108019812011-12-22T04:09:00.000+07:002011-12-24T03:23:25.514+07:00Nafsu SesatCerita Tiga Paragraf
"Ayo, Neng ikut aja..," ajak si supir. Rani, karyawati salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan spontan membalas, "makasi, Bang..saya ke arah Pasar Rebo." Sang supir angkot tidak menyerah. Dengan dalih bahwa angkotnya juga mengarah ke tujuan yang sama, ia kembali menawarkan gadis itu untuk naik. Setelah berpikir satu kali, Rani, 26 tahun, pun percaya. Ia naik sembari Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-36004702162637650892011-12-22T03:26:00.000+07:002011-12-22T03:36:02.082+07:00PercumaCerita Tiga Paragraf
"Eh, lo biasa aja dong mukanya, gak usah songong di daerah gua!", ujar seorang siswa kepada wartawan yang berdemo di depan sekolahnya. Wartawan itu bermaksud meminta pertanggungjawaban pihak sekolah sekaligus mencari oknum siswa yang melakukan pemukulan terhadap pewarta berita di hari sebelumnya.
Wartawan, Siswa, dan Keamanan
"Wartawan pulang aja! Ga usah buat masalah Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-30799662253926546062011-08-03T16:40:00.000+07:002019-06-10T16:07:55.836+07:00Di balik Pemecatan Riedl
Riedl Mencintai Indonesia
Sebenarnya apa salah Alfred Riedl sampai dipecat? mungkin satu-satunya kesalahan pelatih asal Austria itu adalah, gagal membawa tim nasional Garuda menjuarai AFF. Saat itu, meski tampil gemilang dari babak penyisihan grup, Riedl gagal membuat happy ending karena kalah oleh Malaysia di partai puncak.
Namun, Riedl yang dikenal dingin meski anak asuhnya berhasil Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-78905046342647911792011-03-03T22:35:00.000+07:002011-12-22T03:21:05.667+07:00Payung Pinjaman
Perasaanku tidak nyaman. Gelisah, gundah, dan resah. Teguran dan peringatan dari supervisor atas keterlambatanku yang sudah berjumlah sepuluh pun tidak terpikir sama sekali. Aku hanya memikirkan anak itu. Anak kecil yang telah kusewa payungnya. Pasti dia dimarahi ibunya atau siapa pun orang yang mengasuhnya. Payung yang kubawa ini pasti penting baginya, apalagi sekarang hujan lagi. Anak Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4704407468670075431.post-78584381159412788912011-02-26T01:33:00.000+07:002019-05-16T16:49:33.785+07:00--Anakku, ini Ibumu--
“Cepat! Keluar! Tembak semua yang memberontak!,” perintah seorang anak presiden kepada tentaranya. Anak presiden itu mengomandani tentara bayaran yang direkrut dari negara-negara tetangga, tentunya negara yang tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi si tentara. Uang ternyata menjadi alasan yang kuat untuk membutakan perasaan tidak tega dan mengubur jiwa manusiawi sang tentara bayaran Anessandrohttp://www.blogger.com/profile/12197380160528547338noreply@blogger.com0