Skip to main content

Aku Ingin

Cerita Tiga Paragraf

"Mari kita 'toast' minuman untuk merayakan hari penting ini. Semoga apa yang sudah baik di 2011, semakin baik di 2012. Dan, apa yang buruk, tidak akan ada lagi. Bagaimana kalau tiap orang mengucapkan harapan, doa, atau mimpi yang ingin digapai di 2012? Biar kita saling tahu dan bantu cita-cita kita," ucap Rendy jelang Tahun Baru di sebuah kafe bilangan Bogor.

Sembilan sahabatnya pun setuju sambil tertawa dan saling pandang. Satu per satu keinginan yang ditutup dengan 'Amin' diucapkan sahabat-sahabat kecil Rendy. Ada yang ingin lulus kuliah, cepat dapat kerja, atau pun naik jabatan di kantornya.

Sebelum giliran Rendy, putaran doa sudah sampai ke Rissa. Wajahnya tampak bingung dengan tatapan kosong. Rendy lalu menepuk pundak Rissa dan mengingatkan bahwa sekarang sudah gilirannya. Dengan datar tanpa ekspresi sambil melihat ke atas, Rissa berkata, "Aku ingin kiamat di 2012."





Comments

Popular posts from this blog

Arwah Bidan Rumah Sakit

Sebut saja Bunda, nama seorang ibu yang ingin melahirkan di salah satu rumah sakit (RS) di Depok. Kebetulan ibu ini adalah seorang bidan. Dan kebetulan juga ia bidan RS ini. Usianya terbilang muda untuk ukuran ibu beranak satu. Anak pertamanya masih berusia dua setengah tahun. Dan di RS, Bunda memiliki catatan yang baik. Ia pun disegani karyawan lain, baik rekan bidan, dokter, perawat, hingga staf penunjang RS lainnya. Namun, di sela rasa syukur akan karier dan anugerahnya, Bunda kerap kecewa dengan perhatian suaminya. Ya, menurut cerita, suaminya tidak memberikan perhatian lebih layaknya kepada ibu hamil. Dan kata cerita itu, suaminya tidak terlalu senang dengan kehadiran anak keduanya ini. Entah sebabnya. Hingga akhirnya waktu yang dinanti itu tiba-tiba datang lebih cepat. Belum sembilan bulan, sang bayi harus cepat-cepat dikeluarkan. Ini tidak normal, bukan panggilan alami, melainkan karena "sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan sang ibu dan bayi". Mungkin ka...

Bingung Harus Apa

Cerita Tiga Paragraf Setelah menyusuri jalan yang ia lalui, akhirnya Doni menyerah. Tidak hanya uang, tetapi ATM, kartu kredit, dan dokumen penting lainnya lenyap bersama tas yang jatuh dari motornya itu. Doni menyesal tidak sadar bahwa tasnya yang disangkutkan di motor telah jatuh di jalan. Mungkin, bukan uang atau kartu yang membuatnya terpukul, tapi file penting--nasib seribu karyawan kantornya. Ia duduk lemas di halte, memandangi motor yang jauh dari cukup untuk mengganti semua kerugian di depan mata. Tiba-tiba, dengan napas setengah hilang, seorang pria berpakaian lusuh menghampiri Doni. "Pak..Pak," ujar bapak paruh baya itu. "Ini tas Bapak kan?" Tanyanya sambil menyerahkan koper hitam kepada Doni. Doni langsung menerimanya, membukanya, dan mengeceknya. Semua lengkap. Doni tidak tahu harus berbuat apa, berkata apa, dan beri hadiah apa. Hanya uang yang terpikir di benaknya. Lima lembar seratus ribu rupiah disodorkan ke bapak penyelamatnya itu. Namun, ba...

Nafsu Sesat

Cerita Tiga Paragraf "Ayo, Neng ikut aja..," ajak si supir. Rani, karyawati salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan spontan membalas, "makasi, Bang..saya ke arah Pasar Rebo." Sang supir angkot tidak menyerah. Dengan dalih bahwa angkotnya juga mengarah ke tujuan yang sama, ia kembali menawarkan gadis itu untuk naik. Setelah berpikir satu kali, Rani, 26 tahun, pun percaya. Ia naik sembari membenarkan rok ketatnya. Tidak lama, tiga orang pria naik angkot tersebut. Seorang di antaranya tiba-tiba menutup pintu dan mematikan lampu dalam. Rani yang sudah dipegangi dua penumpang lainnya berusaha berontak sekuat tenaga. Tanpa diduga, Rani cukup kuat membuat tiga pria itu kewalahan. Kalah jumlah, Rani akhirnya tak berkutik. Satu per satu pakaian Rani dilucuti. Setelah tubuh Rani tinggal ditutupi bra dan celana dalam, satu pria yang ternyata sudah bugil langsung menerjangnya. Dengan penuh nafsu, pria pemerkosa itu menarik celana dalam Rani. "Busyet!!!," teri...